![]() |
McLeod, S. A. (2007). Skinner - Operant Conditioning CC BY-SA 4.0 via Wikimedia Commons |
Burrhus
Frederic Skinner (1904 – 1990) menganggap bahwa belajar adalah sebuah proses
adaptasi yang bersifat progresif dari sebuah perilaku. Menurut Skinner,
hubungan stimulus dan respon dengan perubahan perilaku seseorang tidaklah
sesederhana konsep dari tokoh-tokoh sebelumnya. Ia berpendapat bahwa di respon
tidak hanya dipengaruhi oleh stimulus, namun juga konsekuensi-konsekuensi
akibat respon tersebut.
Baca juga: Teori Belajar menurut Edward Lee Thorndike : Teori Koneksionisme
Lebih
jelasnya, Skinner menjelaskan di dalam teorinya, yaitu Teori Operant
Conditioning. Dalam teori ini, Skinner menjelaskan bahwa reinforcement adalah
faktor yang penting dalam proses belajar atau dalam mengontrol perilaku
seseorang. Ketika menerapkan operant conditioning dalam proses belajar siswa,
guru akan memberikan penguatan ketika anak memunculkan perilaku tertentu,
sehingga perilaku tersebut akan diulangi lagi atau tidak akan diulangi lagi.
Misalnya, guru memberikan penghargaan ketika siswa lebih rajin, maka siswa akan
cenderung untuk mengulangi perilaku rajinnya karena dia mengerti bahwa dengan
berperilaku rajin dia akan mendapatkan penghargaan. Dengan demikian, teori
Skinner menjelaskan bahwa perilaku seseorang dapat dikontrol dengan cara mengubah
stimulus dan konsekuensinya.
Baca juga: Teori Belajar Behaviorisme
Namun
Skinner memiliki pandangan yang berbeda mengenai punishment. Menurutnya,
hukuman hanya akan berakibat buruk bagi anak dan hukuman yang baik adalah anak
measakan sendiri konsekuensi dari perbuatannya. Adanya pandangan ini membuat
pengendalian konsekuensi guru hanya terbatas pada reinforcement saja, baik
reinforcement positif maupun negatif.
Kelebihan
Teori
ini mengarahkan setiap guru untuk menghargai setiap siswanya, sehingga
mendukung pembentukan lingkungan belajar yang baik dan menyenangkan.
Baca juga: Teori Belajar menurut Edward Lee Thorndike : Teori Koneksionisme
Kekurangan
Teori
ini menghilangkan sistem hukuman bagi siswa yang tidak berperilaku sesuai
dengan apa yang diharapkan. Hal ini mungkin dapat membuat siswa menjadi kurang memahami pentingnya bersikap
disiplin, sehingga dapat mempersulit proses belajar mengajar.
0 Comments: