Review Anime: Arrietty

Sutradara: Hiromasa Yonebayashi
Produser: Toshio Suzuki
Penulis skenario: Hayao Miyazaki, Keiko Niwa
Diadaptasi dari: The Borrowers oleh Mary Norton
Arrietty adalah seorang manusia super kecil, yang besarnya bahkan tidak lebih dari tubuh seekor jangkrik. Dia hidup bersama ayah dan ibunya di bawah rumah tua di dalam hutan, rumah yang baru saja ditempati oleh Sho, seorang anak laki-laki. Dia tinggal bersama bibi dan seorang asisten rumah tangga, Haru.
Arrietty yang beranjak remaja sedang bersiap untuk belajar mencari kebutuhan untuk bertahan hidup. Bersama ayahnya, dia menjalankan aksi meminjam berbagai barang dan bahan makanan dari rumah Sho. Oleh karena itu bangsa mereka disebut sebagai peminjam.
Suatu ketika keberadaan Arrietty diketahui oleh Sho. Sho terlihat berusaha sekali untuk berteman dengan Arrietty. Namun Arrietty dan keluarganya menganggap bahwa itu adalah sebuah ancaman. Mereka mempersiapkan diri untuk pindah rumah, meninggalkan segala yang telah dibangun di bawah rumah keluarga Sho.
Sebuah film memang tidak lengkap rasanya bila tidak ada tokoh antagonisnya. Sho dan bibinya adalah orang yang baik. Meskipun mereka mengetahui keberadaan “Peminjam”, tidak ada sedikitpun di benak mereka berpikir untuk menangkap atau memusnahkan para “Peminjam”. Berbeda dengan Haru, meskipun dia hanya asisten rumah tangga di rumah tersebut, dia adalah satu-satunya penghuni yang tidak menyukai keberadaan manusia-manusia kecil itu.
Meskipun cerita yang diusung Studio Ghibli kali ini sangat sederhana, tetapi tetap saja saya sebagai penonton dapat merasakan perasaan kesal dengan keberadaan Haru. Yah, secara pribadi saya juga kesal dengan Ibu Arrietty yang hanya teriak-teriak saja saat ditangkap. Hehehe maaf ya Ibunya Arrietty. Sikap manja Ibu Arrietty rasanya sangat tidak cocok dimiliki seorang “Peminjam”. Sangat berkebalikan dengan sikap Arrietty, Ayahnya, dan Spiller, yang sangat mandiri, pemberani, dan memiliki jiwa survival yang kuat.
Saya sedikit merasa kurang seru di film Studio Ghibli kali ini, namun tetap masih terkagum-kagum dengan keindahan pemandangan, dan art yang luar biasa. Cerita kali ini sangat sederhana dibandingkan yang lain, plotnya berjalan cukup lambat, atau mungkin karena karakter yang ada hanya sedikit, sehingga terkesan sepi. Saya merasa akan menarik jika ada sekuel keduanya dengan cerita yang lebih seru.
Untuk Arrietty saya memberi nilai 8/10.