Category: Poem

Puisi : Depresi

Puisi : Depresi

Melodi sunyiKesepian yang menakutkanKesendirianBatas antara keraguan dan keyakinan,Kefanaan dan keabadianTercabik, terurai, dan hilang Persepsi tentang cakrawalaSebuah titian baruHarapan bagi yang berputus asaPuncak kerinduan yang segarOase di tengah fatamorgana Segala khawatir kian berbaurMengintai tiap derap langkahTerperangah Gurat-gurat wajah kalahSirna jadi sejarahMenggumam bak lebahMenggema tak tau arah Entahlah,Sekilas saja rembulan melawanBerkelebat di benak kematianMenggenggam segala argumentasi dan konsekwensiSubstansi diri yang terdzalimi

Puisi : Pandora Box

Puisi : Pandora Box

Terpesona di tengah samuderaBerlayar ke relung-relung jiwaMenyibak misteri yang tak berujungDahsyat tak terperikan Terlena dalam kepasrahanMenumpahkan kerinduan Semua kian berartiPeradaban yang panjangNamun jawabnya masih menggantungSeakan menggoda tuk menyapa Rekonstruksi kehidupanHakikat tentang dari mana, apa, dan bagaimanaSemua tersimpan rapiEksplorasi tak sadarkan diri Semua tentang kematianSebuah naluri pertemuan,Kesaksian dan konsepsi tauhidFitrah kita sebagai ciptaanNya Kata hati membeberkan alasannyaDan mereka yang tersesatEnggan kembaliMencederai,...

Puisi : Konspirasi

Puisi : Konspirasi

  Konsepsi ini bak pencarianBertalian pada kenyataanBersangkutan dengan pencitraan Muka pengadilan hanya tertawaanPerwujudan dari sebuah tekanan dan gesekan Rumusan makna teoretisSekumpulan sanksi bengisInterpretasi yang termaktub secara yuridisDekonstruksi yang sistematis sekaligus dilematis Kini hutan belukar pun sukarNestapa nan kompleksFaset-faset tidak tenteramTergoncangTercabik Dualisme kian bersandingUnifikasi terancam Reaksi meronta menuntut keseimbanganPulih kembali dalam ekaBerpangkal pada kolonial

Puisi : Absurditas Otak

Puisi : Absurditas Otak

Malangnya, kini penghargaan berbentuk materialitas dan hedonitas Akibatnya hulu hingga hilir termakan kapitalisme Eksploitasi konsumerisme Batas-batas tak lagi dipandang Teori sebab-akibat hanya angin lalu Hutan terbakar, api dan asap bukan barang baru Kini mistikalitas dan spiritualitas terabai Makna hidup nan fitri tak lagi berarti Eksistensialis yang tak pernah setuju Melenggang maju Berkawan debu Tak gentar walau peluru melaju Saat alam...

Puisi : Responsi Pribumi

Puisi : Responsi Pribumi

Jika kau tanya, inilah abad ketidakpastian Hutan tak dikenal Kawasan tak terpetakan Tak terduga Semuanya penuh argumentasi Membuat bulu kuduk berdiri Sebagian lagi, masih dengan asa terkonfrontasi Tentang seberapa cepat sifat dasar bisnis akan berbuat Tentang seberapa cepat hutan akan menjadi obyek transaksi Menciptakan penciutan skala Atas nama otomatisasi, efisiensi dan restrukturisasi Tanpa memandang interaksi Kita dengan bumi Milenium revolusi...

Puisi : Palestine

Puisi : Palestine

Kinilah waktunyaBiarkan lelap membaringkan ragakuCinta ini merenggut jiwakuBiarkan aku menutup mataBeristirahat dalam diamDamai Siang dan malam bersatu dalam batinLilin-lilin kecil menyala di atas tanah nan suciMelati dan mawar bertebaranWanginya kian semerbakSayup-sayup tangisan memecah hening Isyarat ini jelasTerlukis di dahiku Biarkan aku istirahatKedua bola mataku telah teramat lelahKu tak sanggup membiarkan sajak-sajak kalian merontaBersautanBibir bergetar penuh getir Terbangkan dawai harpaMenyingkap tabir...

Puisi : Melodi

Puisi : Melodi

Aku di sini, wahai melodi yang cantikSambutlah narakuImpianku yang mengajawantahDan hakikat harapanku Peluklah aku, wahai melodi syahduKekasih jiwaku Engkau kolam yang sejukPikulan buah ranum bagi hati yang laparKau adalah sepotong awan putih di langit Membuka kelopak matakuSeberkas cahaya yang tak kunjung padamTak terliput gelap malamTak lerlipat padang gersang Kau tundukkan abad demi abad bersama tirainya Kehidupan dalam kehidupanTelah sampailah kini...

error: Content is protected !!